Makalah Akibat Trauma (Konseling Traumatik)
Kata Pengantar
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi. Adapun penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
perkuliahan Konseling Traumatik.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Jakarta,
12 November 2019
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
Trauma merupakan
reaksi fisik dan psikis yang bersifat stress buruk akibat suatu peristiwa,
kejadian atau pengalaman spontanitas/secara mendadak (tiba-tiba), yang membuat
individu mengejutkan, kaget, menakutkan, shock,
tidak sadarkan diri, dan sebagainya yang tidak mudah hilang begitu saja dalam
ingatan manusia. James Drever (1987) mengatakan trauma adalah setiap luka, kesakitan
atau shock yang terjadi pada fisik dan mental individu
yang berakibat timbulnya gangguan serius. Sarwono (1996), melihat trauma sebagai pengalaman yang tiba-tiba,
mengejutkan dan meninggalkan bekas (kesan) yang mendalam pada jiwa seseorang
yang mengalaminya. Dari dua pendapat ini, dapat dianalisis bahwa trauma
merupakan suatu kondisi yang tidak menyenangkan atau buruk yang datang secara
spontanitas dan merusak seluruh sendi/fungsi pertahanan kejiwaan individu,
sehingga membuat individu tidak berdaya dalam mengendalikan dirinya.
2.
Rumusan masalah
Adapun rumusan
masalah dari makalah ini yaitu:
1) Apa
saja macam – macam trauma ?
2) Apa
saja penyebab trauma ?
3) Apa
dampak yang dialami dari trauma ?
4) Bagaimana
cara menangani nya ?
3.
Tujuan dan manfaat
Adapun tujuan dari makalah
ini yaitu:
1) Mengetahui Macam-
Macam Trauma,
2) Mengetahui Penyebab
Trauma ,
3) Mengetahui Dampak
yang dialami dari Trauma.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Macam – Macam Trauma
Trauma berkaitan erat dengan pengalaman yang
dilalui seseorang yang bersifat psikis hingga memberikan dampak yang negatif
pada dirinya untuk sekarang dan masa depan. Pengalaman kadang tidak selamanya
membawa dampak positif, adakala pengalaman pahit dan buruk juga dapat menimpa
seseorang baik itu yang disengaja ataupun tidak disengaja. Saat pengalaman itu
terjadi maka kondisi mental seseorang bisa saja tidak berada pada keadaan siap
sehingga akibat buruknya dapat menimbulkan trauma psikologis.
Trauma psikologis yang terjadi mungkin akan
terus membayang selama hidup jika individu tersebut tidak menemukan dukungan.
Dukungan yang diperlukan biasanya berasal dari keluarga dan teman-teman
terdekatnya. Dengan adanya dukungan seseorang dapat mencoba kembali membangun
kepercayaan untuk meredakan trauman psikologi yang dialaminya. Trauma seperti
demikian memang memerlukan dukungan bukan bertujuan untuk menyembuhkan secara
total. Karena trauma psikologis sulit disembuhkan untuk jangka panjang. Belum
lagi trauma tersebut telah ikut merubah sistem kerja otak dan fungsinya. Namun
dukungan tersebut bertujuan untuk merubah hidup masa depan seorang individu
menjadi lebih baik dalam menata hidup barunya. Dan diharapkan dia tidak perlu merasa
sedih akan trauma psikologi yang dialaminya dahulu.
Secara umum trauma juga memiliki
bagian-bagian yang menjelaskan macam-macam trauma psikologis yang dialami
seorang individu, berikut ini ulasan mengenai macam-macam trauma psikologis
antara lain :
1.
Trauma Pengobatan
Trauma psikologis pertama adalah trauma
pengobatan, dimana trauma ini berhubungan dengan kesehatan. Trauma pengobatan
dapat terjadi ketika seseorang mengalami penyakit tertentu yang mengharuskan
dirinya melakukan tindakan bedah atau operasi. Dalam keadaan yang tidak siap
kadang pasien akan mengalami semacam trauma didalam dirinya. Akibat dari trauma
psikologis ini pasien menjadi takut untuk ke rumah sakit atau pergi berobat
untuk selanjutnya.
Hal ini terjadi akibat trauma yang membayang
dipikiran karena merasa takut atau terancam untuk mengalami bedah atauu
operasi sekali lagi. Upaya untuk mengatasi hal ini tentu memerlukan dukungan
dari orang-orang terdekat pasien dan juga ahli kesehatan untuk membantu pasien
membangun rasa percaya sehingga tidak merasakan ketakutan lagi untuk
selanjutnya.
2.
Trauma Duka Cita
Trauma psikologis yang kedua adalah trauma
duka cita, duka cita dapat terjadi ketika seseorang merasa kehilangan orang
yang sangat berarti didalam hidupnya. Orang yang sangat berarti tersebut bisa
jadi istri, suami, anak, orangtua, kakak atau adiknya. Peristiwa semacam ini
kadang dapat mengakibatkan semacam trauma psikologis.
Rasa kehilangan yang dalam dapat membuat
seseorang suka mengurung diri sendiri dan menjadi sangat tertutup. Disisi lain
trauma psikologis ini juga membuat individu yang mengalaminya sering
membayangkan kehadiran orang yang berarti didalam hidupnya. Terkadang kondisi
ini juga membuatseorang individu suka berhalusinasi dan berbicara seorang diri,
seolah sedang berbicara dengan orang yang hilang dalam hidupnya.
3.
Trauma Bencana alam
Bencana alam memang suatu kejadian yang
tidak terduga sama sekali. Dalam hitungan detik saja bencana alam dapat berubah
suatu keadaan kota menjadi lebih mengerikan. Contoh bencana alam adalah banjir
bandang, longsor, gempa bumi dan letusan gunung merapi.
Dalam konteks trauma psikologi keadaan
demikian yang terjadi secara tiba-tiba dapat berakibat menimbulkan trauma
psikologis bagi sebagian orang. Akibatnya seseorang sering merasa mudah
terkejut dan ketakutan ketika mendengar suara keras atau getaran pada tanah
tiba-tiba.
4.
Trauma menjadi Anak yang diabaikan
Sejatinya sebagai orang tua kita
mengharapkan kehadiran anak. Namun adakalanya karena berbagai macam tuntutan
kebutuhan kedua orang tua menjadi sibuk bekerja dan membiarkan akan dirawat
oleh orang lain. Kondisi ini mungkin tidak begitu berarti pada orang tua.
Namun pada seorang anak kondisi ini dapat
menimbulkan semacam trauma psikologis. Dimana sang anak merasa diabaikan dan
tidak diacuhkan sama sekali. Akibatnya anak sama sekali tidak merasakan kasih
sayang dari orang tuanya. Selain tidak menerima kasih sayang bentuk pengabaian
yang lain adalah tidak menyekolahkan anak, tidak membelikan anak pakaian dan
tidak penuh perhatian.
5.
Complex trauma
Complex trauma biasa juga disebut dengan
PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). PTSD adalah keadaan dimana mental
mengalami serangan panik dikarenakan adanya trauma pengalaman di masa lalu.
Pada umumnya, mengalami kejadian traumatis adalah hal yang sangat berat. Akan
tetapi, sejumlah orang dengan usia lanjut mengidap PTSD setelah menghadapi
peristiwa yang menyakitkan atau mengejutkan.
Peristiwa tersebut seperti kecelakaan,
insiden yang bersangkutan dengan nyawa, atau dalam keadaan perang. Hal ini
sangat berpengaruh dalam kelanjutan hidupnya. Namun begitu, PTSD bisa
disembuhkan dengan berbagai terapi penerimaan diri untuk membuat diri menjadi
merasa lebih baik di kemudian hari.
B.
Penyebab Trauma yang Dialami
Setelah mengetahui macam-macam trauma psikologi, ada juga
beberapa penyebab dari timbulnya trauma pada diri seseorang. Ini tentu
berkaitan dengan masa lalu yang pernah dialaminya. Berikut ini penyebab umum
timbulnya trauma psikologis pada diri seseorang :
1.
Pernah dikhianati
Rasa trauma yang terjadi akibat pengkhianatan juga dapat
menjadi salah satu penyebab trauma psikologis. Diaman ini terjadi pada teman
bisnis atau pasangan hidup. Salah satu contohnya adalah diselingkuhi dengan
orang lain dalam hubungan. Peristiwa semacam ini dapat mengakibatkan hilangnya rasa
percaya kepada siapapun juga.
2.
Diejek orang lain
Perlakuan buruk seperti sering diejek karena fisik atau
status ekonomi juga dapat membuat seseorang merasa kehilangan percaya diri.
Dimana seseorang merasa tidak berarti bagi orang lain akibat kondisi yang
tengah dialaminya. Keadaan ini juga berkaitan dengan penyebab dari trauma
psikologis.
3.
Mendapat perlakuan tidak adil
Penyebab dari trauma psikologis selanjutnya adalah sering
mendapatkan perlakukan yang tidak adil. Adil disini adalah pembagian yang sama
antara dua orang atau lebih. Jangan sampai ada pihak yang merasa mendapatkan
perlakuan yang tidak adil, karena perlakukan tersebut jika didapat terus
menerus akan menjadi semacam trauma bagi yang mengalaminya.
4.
Sering dimarahi
Perlakuan sering dimarahi oleh orang lain yang lebih besar
juga mmberikan dampak trauma bagi seorang anak. Biasanya anak-anak lebih sering
dimarahi jika berbuat salah. Hal ini wajar karena bertujuan agar anak tidak
mengulangi kesalahan yang sama. Namun yang menjadi trauma adalah saat anak
tidak melakukan hal yang salam namun tetap sering dimarahi dan disalahkan.
5.
Dikucilkan oleh lingkungan
Trauma psikologis selanjutnya bisa terjadi karena perasaan
yang dikucilkan oleh teman-teman. Perasaan seperti itu kadang membuat seseorang
merasa sedih. Perasaan sedih yang mendalam itulah awal dari penyebab trauma
psikologis.
C. Dampak Trauma
Trauma dapat
menimpa siapapun. Trauma dapat mengakibatkan seseorang mengalami stres
berat hingga timbul penyakit berbahaya lainnya yang menyerang kesehatan fisik dan
psikis. Beberapa penyakit yang timbul dari trauma dapat kita simak bersama di
bawah ini.
1.
Post traumatic stress disorder (PTSD
Post traumatic stress
disorder (PTSD) merupakan
kondisi psikologis seseorang yang mengalami serangan panik. Rasa panik ini disebabkan
oleh kejadian lampau yang menyakitkan hati dan membuatnya merasa takut. Kondisi
seperti ini lebih besar menimpa wanita dibandingkan pria, sebab kondisi
psikologis antara pria dan wanita berbeda. Wanita lebih mudah mengingat semua
hal dan memiliki perasaan yang lebih sensitif sehingga emosinya menjadi lebih
tinggi. Seseorang yang mengalami PTSD ini umumnya merasakan mimpi buruk
yang lebih sering. Ketakutan-ketakutan yang ada dalam ingatan yang akan selalu
muncul dan membuatnya sulit untuk tidur.
2.
Complex post
traumatic stress disorder (CPTSD)
Complex post traumatic stress
disorder (CPTSD) merupakan
kondisi psikologis seseorang mengalami trauma pahit akan masa kecilnya. CPTSD
ini lebih parah dibandingkan dengan PTSD. Biasanya orang yang mengalami CPTSD
ini memiliki trauma pahit masa kecil dan trauma tersebut terulang kembali
ketika dirinya telah dewasa, seperti kehilangan orang yang sangat
disayanginya. Saat kenangan pahit tersebut terulang kembali, otak akan
menghasilkan hormon stress yang jauh lebih parah daripada sebelumnya dan
menimbulkan rasa sakit serta nyeri pada otak. Jika tidak ditangani segera
mungkin, maka akan terjadi komplikasi penyakit berbahaya dan kronis.
3.
Hyperarousal
Hyperarousal merupakan kondisi penyakit yang ditimbulkan dari
komplikasi Post traumatic stress disorder (PTSD). Rasa
panik yang ditimbulkan dari trauma yang pahit dan menyakitkan tersebut dapat
menimbulkan efek penyakit yang parah. Umunya seseorang yang terkena hyperarousal
ini memiliki trauma yang panjang.
Pada PTSD gejala yang akan dialami adalah
gangguan tidur dan mimpi buruk sepanjang waktu, sedangkan pada hyperarousal ini
dibarengi dengan hal lain seperti merasa kehampaan dan merasa ketakutan yang
amat sangat akan bahaya yang terjadi pada dirinya serta jantung yang berdebar.
4.
Endometriosis
Endometriosis merupakan kondisi
selaput yang ada pada rahim wanita tumbuh keluar rahim. Meski terdengar tidak
ada hubungannya dengan trauma masa kecil, tapi endometriosis ini dapat terjadi
saat seseorang yang mengalami trauma kekerasan seksual. Tingkat stres yang
berasal dari trauma akan kekerasan seksual dan pelecehan seksual beresiko lebih
tinggi terkena penyakit endometriosis dan penyakit kronis lainya.
5.
Atrofi otak
Pada sistem otak seseorang yang
mengalami depresi ditemukan beberapa perbedaan mengenai stuktur, senyawa dan
fungsi otak. Atrofi sendiri merupakan kondisi hilangnya sel otak manusia dan
sambungan antar sel otak dalam waktu yang relatif lama. Kehilangan
dalam sel otak ini disebabkan oleh adanya tekanan depresi berat yang dihadapi.
Tekanan itu bisa diakibatkan oleh trauma masa kecil yang kemudian terulang dan
teringat kembali. Seseorang yang mengalami atrofi otak akan menyebabkan
komplikasi penyakit kronis lainya.
D.
Cara Mengatasi Trauma
Psikologis
Peristiwa trauma psikologis yang pernah dialami seseorang
tidak boleh dibiarkan begitu saja. Kondisi semacam ini perlu diatasi denan tiga
tahapan untuk membantu memperbaiki kondisi psikis seorang individu. Berikut ini
tahapan mengatasi trauma psikologis antara lain :
a.
Stabilisasi
Tahapan pertama dalam upaya mengatasi trauma psikolgogis yang
dialami adalah dengan menciptakan rasa aman bagi individu. Dengan rasa aman
individu akan mulai merasa nyaman dan tidak lagi tertekan dan ketakutan akan
bayangan trauma yang pernah dialami.
b.
Berbagi cerita
Selanjutnya setelah merasa nyaman dan aman, individu akan
bisa mendengar pertanyaan seorang psikiater atau keluarga untuk menceritakan
peristiwa yang mengakibatkan dirinya mengalami semacam trauma psikologis.
c.
Membangun kepercayaan
Tahapan ketiga setelah bercerita maka psikiater atau keluarga
mulai tahu awal peristiwa tersebut. Disinilah diperlukan kembali membangun
kepercayaan diri individu bahwa dirinya sangat berarti untuk semua orang. Ajak
juga individu untuk bisa menerima peristiwa traumanya itu dengan hati lapang tanpa
perlu merasakan trauma lagi.
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Ada beberapa macam trauma antara lain trauma pengobatan, trauma duka
cita, trauma bencana alam, trauma anak yang diabaikan serta coumplx trauma.
Sebagai konselor harus pandai dalam mengunakan metode yang akan digunakan untuk
konseli yang memiliki trauma tersebut, jika trauma tersebut tidak ditangani
maka akan timbul penyakit antara lain Post traumatic stress disorder
(PTSD), Complex post traumatic stress
disorder (CPTSD), Hyperarousal, Endometriosis, Atrofi otak serta ada beberpa tahapan mengatasi trauma psikologis
antara lain Stabilisasi, berbagi cerita dan membangun kepercayaan.
B.
Saran
Makalah ini jauh dari
kesempurnaan,kritikan dan masukan dari pembaca dapat menambah kesempurnaan dari
makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
terutama bagi penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar